Sabtu, 05 Juli 2008

Konglomerat Hitam Dekati Cagub


Friday, 04 July 2008


MOJOKERTO (SINDO) – Kursi kekuasaan memang menggiurkan. Konglomerat hitam pun siap mengucurkan dana kepada pasangan calon dengan imbalan proyek.

Pasangan calon yang terangterangan mengaku didekati konglomerat hitam adalah Achmady-Suhartono (Achsan). Konglomerat hitam tersebut siap mengucurkan berapa pun dana yang diperlukan Achsan untuk memenangkan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim. Mereka mengincar proyek-proyek strategis di Jatim, bila Achsan benar-benar menduduki jabatan gubernur dan wakil gubernur.

”Setidaknya ada dua konglomerat hitam yang menawarkan dana pemenangan kepada kami,tapi kami tolak mentah- mentah,” ungkap Sekjen PKB kubu Muktamar Parung Yenni Wahid saat mengunjungi Haul KH Achyat Chalimi di Pondok Pesantren Sabillul Mutaqin, Kota Mojokerto, kemarin.

Yenny menyatakan, penolakan tersebut lantaran dirinya khawatir jika pasangan Achsan akan terjerumus kepada komitmen dengan konglomerat hitam itu. Sebab, di balik tawaran dana itu ada maksud komersial yang ingin diraih penyumbang dana. ”Kami jelas tak mau, jika dalam perjalanan menjadi gubernur nanti Achmady akan berutang budi kepada mereka. Biasanya para konglomerat ini minta proyek sebagai imbalan jasa,”ujar Yenny.

Disinggung siapa konglomerat hitam yang mencoba menjadi ‘penyelamat’ itu, Yenny enggan menyebut. Hanya, konglomerat yang dimaksud telah tersohor dan mudah untuk ditebak. ”Siapa sih di negara ini yang menjadi konglomerat. Paling ya itu-itu saja. Sekali lagi, kami tak mau ada campur tangan mereka. Itu hanya akan membuat lingkaran setan,” ungkap Direktur The Wahid Institute itu.

Wakil Ketua Tim Pemenangan pasangan Khofifah Indar Parawansa - Mudjiono (KaJi), Mochamad Mirdasi, mengaku beberapa konglomerat hitam atau broker pilkada juga pernah ada yang menawari dana untuk kampanye atau untuk pemenangan Pilgub Jatim. Namun, tawaran itu ditolak. ”Saya yakin tawaran itu ada. Mungkin langsung ke Bu Khofifah atau ke Pak Mudjiono. Setahu saya, tawaran itu ditolak,” ujarnya kepada SINDO.

Menurut dia, dana untuk kepentingan kampanye pasangan KaJi sebagian besar merupakan hasil patungan antara Khofifah yang maju menjadi calon gubernur (cagub) dengan Mudjiono yang maju menjadi cawagub. Selain patungan, dana untuk keperluan kampanye dan pemenangan pasangan KaJi banyak didapatkan dari iuran partai pendukung (PPP, Partai Patriot, dll) dan juga sumbangan dari kader partai.

”Tapi,sumbangan dari perseorangan itu sebagian besar berupa barang dan sifatnya tidak mengikat.Mereka menyumbang karena tulus ingin mendukung pasangan KaJi,” ujarnya. Menurut Ketua Tim Pemenangan Pasangan Sutjipto - Ridwan Hisjam (SR) Ali Mudji, pasangan SR akan menolak dengan tegas sumbangan atau bantuan dari konglomerat hitam atau siapapun pihak luar yang ingin memberikan bantuan dengan syarat mendapat kompensasi setelah SR terpilih.

”Kita tidak akan menyerahkan harga diri dan kedaulatan kita diserahkan begitu saja kepada pihak luar apalagi kepada macam konglomerat hitam atau broker pilkada semacam itu,” ujarnya pada SINDO, kemarin. Menurut dia, dalam memenangkan Pilgub Jatim, pasangan SR menggunakan prinsip gotong royong dan berat sama dipikul ringan sama dijinjing.

Sementara menurut Sekretaris Tim Pemenangan Pasangan Soenarjo-Ali Maschan Moesa (Salam), Fredy Poernomo, mengatakan, sejauh ini pihaknya belum pernah ditawari dana oleh konglomerat hitam atau pengusaha yang memiliki catatan hitam. Kalaupun mereka menawari, kata dia, pihaknya akan menolak karena berbagai pertimbangan.

”Selama ini, dana untuk kampanye atau untuk pemenangan pasangan Salam kita kumpulkan secara gotong royong dari internal partai,sumbangan kader, atau simpatisan,” ujarnya. (tritus julan/ muhammad roqib)

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/jawa-timur/konglomerat-hitam-dekati-cagub-3.html

http://pilkada.okezone.com/ReadStory/2008/07/04/243/124707/achsan-ditawar-konglomerat-hitam

0 komentar: