
Dalam rapat paripurna dengan agenda penyampaian visi-misi di Gedung DPRD Kabupaten Jombang kemarin, tiga pasangan calon yakni Nyono Suharli Wihandoko – Halim Iskandar, Soeharto – Mudjib Mustain (Harum) dan Suyanto – Widjono Soeparno (ToNo) memaparkan janji-jani mereka untuk membenahi Kabupaten Jombang lima tahun kedepan.
Dalam penyampaian visi-misinya, pasangan Nyono Suharli Wihandoko – Halim Iskandar berjanji akan menyelesaikan sejumlah persoalan yang kini tengah mendera masyarakat. Diantaranya masalah lingkungan hidup, demografi, sosial ekonomi, dan pemerintahan.
Disektor ekonomi, pasangan yang diusung Partai Golkar (PG), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melihat masih rendahnya pertumbuhan ekonomi yang hanya mencapai 1,18 persen setiap tahunnnya, Angka ini jauh lebih rendah dibanding angka pertumbuhan ekonomi secara regional dan nasional. ’’Kedepan, kami akan berupaya mengidupkan kembali ekonomi dengan cara membuka lapangan kerja barum dan menghidupkan sektor-sektor ekonomi dan pertanian yang selama ini belum tergarap secara optimal,’’ janji Nyono Suharli.
Ia juga menilai, kemiskinan juga menjadi targetnya untuk digarap. Masih tingginya angka kemiskinan di Kabupaten Jombang, membuktikan bahwa sejumlah pembangunan yang dilakukan belum merata. Apalagi kata dia, dari data yang diperoleh, banyak masyarakat yang tergolong masih rawan gizi. ’’Program kesehatan, pendidikan yang murah dan pembangunan sumber daya manusia akan kita perbaiki, agar taraf ekonomi dan SDM masyarakat meningkat,’’ katanya.
Ia juga menjanjikan, jika dirinya terpilih nanti, anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari APBD akan bisa diwujudkan. Lantaran selama ini, ia menilai jika kualitas dan sarana prasarana pendidikan masih terbilang rendah.
Sementara di pemerintahan sendiri, ia masih melihat ada koordinasi yang lemah antar instansi, juga minimnya kesesuaian job dari latar belakang masing-masing PNS. ’’Semua harus direvitalisasi. Peningkatan pelayanan masyarakat dan roda pemerintahan yang bersih menjadi komitmen kami,’’ tukas Nyono.
Tak jauh berbeda dengan janji yang dipaparkan pasangan Soeharto – Mudjib Mustain (Harum). Pasangan yang diusung Partai Demokrat dan 10 partai gurem ini menargetkan perbaikan dari empat sektor, yakni pendidikan dan kesehatan, ekonomi dan pertanian, agama dan sosial budaya, serta hukum, politik dan birokrasi.
Pendidikan dan kesehatan murah juga dijanjikan Soeharto, yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekdakab) Jombang itu. Ia berani menargetkan, jika terpilih nanti, duet Harum bakal bisa mengentas angka buta huruf yang dinilai masih tinggi. ’’Jombang harus bebas dari buta huruf. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan pendidikan di pondok pesantren akan kita hidupkan untuk membebaskan masyarakat yang masih belum melek huruf. Peningkatan PAD dengan tanpa membebani masyarakat juga menjadi program proritas kami,’’ kata Soeharto, yang masih tampak terluka dibagian tangannya akibat kecelakaan lalu-lintas yang terjadi beberapa waktu lalu.
Selain itu, ia juga berjanji akan meningkatkan kesejahteraan petani dengan program sarana produksi yang murah dan mudah didapat. Dengan ini, ia yakin jika kedepan, petani tak lagi berada pada garis ekonomi yang terpuruk. ’’Pemberdayan perempuan juga akan kita lakukan. Karena ternyata kaum perempuan masih terpinggir di setiap sektor, padahal, jumlah perempuan di Kabupaten Jombang ini lebih tinggi,’’ tukasnya.
Pasangan terakhir yang nota bene calon incumbent, Suyanto – Widjono Soeparno (ToNo), lebih menjanjikan perbaikan-perbaikan sejumlah program yang selama ini telah dilakukan Pemkab Jombang melalui tongkat kendalinya.
Tak menilai jika kondisi Kabupaten Jombang yang terpuruk, ia berusaha untuk membenahi beberapa sektor yang dinilainya masih perlu perbaikan. Diantaranya masalah pertanian, kesehatan infrastruktur dan perluasan lapangan kerja. ’’Revitalisasi pembangunan, pertanian, perikanan, kehutanan akan kita lakukan agar kemakmuran masyarakat akan lebih bisa tercapai,’’ kata Suyanto, yang didampingi wakilnya, Widjono Soeparno, mantan Sekdakab yang juga adik kandung Gubernur jatim, Imam Oetomo itu.
Disektor pendidikan, selain mempertahankan program wajib belajar (wajar) sembilan tahun, ia juga mencanangkan wajar 12 tahun jika terpili kembali menjadi orang nomor satu di Kabupaten Jombang nanti. ’’Mewujudkan pemerintahan yang baik, pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat dan meningkatkan perekonomian daerah, agar terwujud masayrakat Jombang yang sejahtera, agamis dan berdaya saing tinggi,’’ tukas pasangan calon yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini. (tritus julan)
LSM Sesalkan Visi Misi Calon
Visi misi tiga pasangan calon yang disampaikan di hadapan anggota DPRD Kabupaten Jombang, Muspida dan tokoh masyarakat kemarin, ternyata tak cukup memuaskan sejumlah aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) setempat.
Ketidak puasan itu salah satunya diungkapkan Direktur LSM Lingkar
Dikatakan dia, masalah yang terus menjadi PR pemerintahan adalah masih banyaknya pejabat yang korupsi. Ia menyebut, adanya korupsi yang dilakukan pejabat hingga di tingkat kecamatan terhadap sejumlah program pembangunan, menjadi pemicu ketidak percayaan masyarakat terhadap sistem. ’’Pemotongan dana Alokasi Dana Desa (ADD) contohnya. Kalau pada pucuk pimpinan tak memiliki komitmen yang kuat untuk memberantas korupsi, maka pejabat dibawah akan melenggang melakukan korupsi,’’ tegasnya.
Lantaran tak ada calon yang dengan tegas berkomitmen terhadap pemberantasan korupsi itu, ia menghimbau kepada masyarakat untuk ‘teliti’ menjatuhkan pilihannya pada pilkada yang digelar tanggal 23 Juli nanti. ’’Jangan sampai terkecoh dengan janji-janji saja. Apalagi dengan janji yang tertuang di atas kertas dan hanya dibaca itu,’’ tegas Aan.
Dikatakan dia, percuma saja jika pasangan calon berjanji muluk dengan deretan program yang tertuang dalam visi-misinya. Pasalnya menurut dia, masyarakat tak lagi membutuhkan janji-janji yang kerap hanya ‘selesai’ di pentas ceremonial. Terhadap janji-janji yang sudah ‘ditebar’ itu, ia meminta kepada masyarakat untuk menagihnya jika terpilih nanti. ’’Karena itu merupakan bekal untuk menjalankan roda pemerintahan, kami akan tagih,’’ tandasnya. (tritus julan)
0 komentar:
Posting Komentar