| |||
Minggu, 26/08/2007 | |||
SURABAYA(SINDO) — Ulama menjadi rebutan partai politik menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2008 Jatim.PDIP,misalnya, mengharuskan cagubnya mengandeng ulama.
Keharusan menggandeng ulama merupakan amanat Ketua Umum PDIP Megawati,seperti disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP Sutjipto. Menurut Sutjipto, Megawati berkeinginan calon dari PDIP nantinya tidak meremehkan kekuatan para ulama jelang Pilgub Jatim.
“Itu berlatar kondisi di Jatim yang masyarakatnya sebagian besar beragama Islam. Ormas (organisasi massa) juga banyak yang berbasis Nahdliyin.Makanya, kekuatan para ulama menjadi penekanan bagi calon PDIP di Jatim,” kata Sutjipto di Gedung Cak Durasim Surabaya, kemarin. Sebagai contoh, Sutjipto menunjuk sejumlah daerah yang basis Islamnya sangat kuat, yakni daerah Tapal Kuda, seperti Pasuruan,Probolinggo,Situbondo, Bondowoso, dan sekitarnya.“
Di sanalah basis terkuat muslim di Jatim,”ujarnya. Pada kesempatan tersebut, Sutjipto menampik rumor turunnya rekomendasi calon gubernur (cagub).Sebelumnya sempat diisukan DPP PDIP menurunkan rekomendasi untuk Soekarwo sebagai cagub resmi dari partai bergambar kepala banteng moncong putih itu. Menurutnya, kabar tersebut menjadi bahan tertawaan elite politik PDIP karena kebenarannya tidak bisa dipertanggungjawabkan.“
Saya bertemu dengan Sekjen PDIP (Pramono Anung) kemarin. Dia malah tertawa mendengar kabar rekomendasi itu,”kata Sutjipto. Politikus kawakan itu merasa pihaknya perlu mengklarifikasi isu tersebut untuk meminggirkan informasi tidak benar yang akhirnya hanya membingungkan kader-kader PDIP.
’’Hingga sekarang rekomendasi belum ada.Secara otomatis, belum ada keputusan dari DPP siapa cagub resmi di Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2008,apakah saya atau Soekarwo.Masih menunggu rapat DPP. Belum ada nama yang disebut,”tandasnya. Dia sendiri berharap DPP secepatnya menentukan cagub dengan alasan persiapan Pilgub 2008. Jika rekomendasi terlalu mepet, dirinya khawatir persiapan calon PDIP menjadi lebih sempit dan terbatas.
DPP sendiri menjanjikan rekomendasi turun sebelum Agustus berakhir. Sebelumnya, Soekarwo juga menampik telah direkomendasikan sebagai calon resmi di Pilgub 2008.“Belum ada rekomendasi kok. Kalau saya terserah DPP saja,” begitu katanya. Ketua DPD PDIP Jatim Sirmadji membenarkan hingga kini belum ada rekomendasi apa pun terkait cagub.
Kami sangat berharap akhir Agustus ini sudah turun seperti yang dijanjikan DPP.Karena jika cepat turun, persiapan menuju Pilkada juga bisa maksimal,”katanya. Sementara rekomendasi cagub belum turun, PDIP Jatim juga menyimpan agenda penentuan calon wakil gubernur (cawagub). Sekalipun sudah ada beberapa nama yang digadang-gadang menjadi Jatim 2, termasuk Ketua PWNU Ali Maschan Moesa, penentuan tetap menunggu cagub resmi.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) Hasyim Muzadi kembali mengingatkan pengurus NU yang mengikuti bursa pilgub untuk menanggalkan jabatannya terlebih dulu. ‘’Siapa saja kader NU yang ada di struktural,harus menanggalkan jabatannya terlebih dahulu sebelum dia mengikuti bursa pilgub.Ini menjadi keharusan karena kita tak ingin gara-gara momen ini, struktural NU sendiri menjadi terganggu,’’ kata Hasyim Muzadi saat menghadiri Konferensi Cabang NU Jombang,kemarin.
Mantan Ketua PWNU Jatim ini juga menegaskan bahwa PBNU tidak akan memberi rekomendasi kepada siapa pun Cagub Jatim.Menurutnya, NU tak berhak untuk memberikan rekomendasi itu.”Tidak ada, dan tidak akan kami mengeluarkan rekomendasi kepada calon.NU tak akan turut campur soal ini. Kalau mungkin, ya secara pribadi saja,’’ ungkapnya tanpa menyebut siapa calon yang sudah “mendekatinya”.
Hasyim tak menampik jika dalam pilgub Jawa Timur nanti ada sejumlah kader NU berderet ingin mencalonkan.Menurutnya,ini sahsah saja jika aturan main di tubuh NU sendiri telah dipatuhi.
‘’Kita malah senang jika kader NU mampu bersaing dan apalagi menang. Namun, yang paling penting adalah dia harus meletakkan jabatannya. Itu saja,’’ tandas mantan calon wakil presiden pada Pemilu 2004. Soal dukungan,Hasyim enggan menjawab.‘’Secara umum,NU tak akan mengarahkan kadernya untuk memilih calon.Namun yang jelas, kader yang benar-benar amanah yang akan dipilih,’’ ujarnya diplomatis. Ditanya soal siapa kader NU yang layak memimpin Jawa Timur, Hasyim enggan menjawab.
0 komentar:
Posting Komentar