JOMBANG (SINDO) – Tamparan bagi Suyanto. Sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) menolak Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) akhir masa jabatannya.
Sekitar 50 aktivis LSM yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Jombang (GRJ) siang kemarin menggelar aksi demo menolak LKPj di depan Kantor Pemkab dan DPRD Kab Jombang. Aksi ini bersamaan dengan agenda rapat paripurna pandangan akhir fraksi terhadap LKPj akhir jabatan Suyanto.
Di depan gedung Dewan itu, massa yang merupakan perwakilan 24 LSM itu melakukan orasi mengecam LKPj yang telah dibuat Suyanto beberapa waktu lalu. Mereka menilai, apa yang disajikan Suyanto dalam LKPjnya tak lebih dari laporan yang tak sesuai dengan fakta. Kontan saja, aksi para aktivis LSM ini membuat agenda sidang menjadi panas.
Massa terus melakukan orasi diluar gedung, sementara di dalam gedung Dewan, agenda paripurna sedang digelar.
Aksi menjadi panas saat massa mendesak kepada anggota Dewan untuk ikut masuk dalam sidang paripurna. Bahkan, massa sempat terlibat aksi dorong dengan aparat yang menjaga ketat pintu masuk gedung Dewan.
Dalam orasinya, Aan Anshori, Direktur Lingkar Indonesia untuk Keadilan (LInK) mendesak kepada anggota Dewan untuk menolak LKPj Suyanto. Ia menilai, masih banyak PR yang ditinggal Suyanto dalam akhir massa jabatannya itu. Apalagi, Suyanto akan kembali mencalonkan diri dalam pilkada yang digelar tanggal 23 Juli nanti. ’’LKPj-nya saja tak beres, kenapa dia mau maju kembali menjadi bupati,’’ teriak Aan.
Selain memblejeti LKPj Suyanto, ia juga meminta kepada masyarakat untuk tak memilih calon-calon bupati dalam pilkada, jika tak memiliki keseriusan menjalankan roda pemerintahan. ’’Kalau perlu dalam pilkada nanti, masyarakat jangan memilih bupati dan calonnya,’’ ajaknya.
Untuk melengkapi penolakan LKPj ini, GRJ juga menyiapkan LKPj tandingan. Sedikitnya 83 lembar LKPj versi LSM diberikan untuk anggota Dewan, sebagai tandingan apa yang disajikan Suyanto dalam LKPj-nya. ’’Inilah LKPj yang sesungguhnya. Dalam membuatnya, kami menggunakan data-dara riil dilapangan. Bukan asal tulis seperti yang disajikan Suyanto,’’ tegasnya.
Massa yang hampir satu jam berorasi di depan gedung Dewan, memaksa aparat agar membukakan pintu gerbang. Suasana aksi pun menjadi tegang. Namun beberapa saat kemudian, beberapa perwakilan fraksi menemui mereka usai sidang paripurna.
Subaidi Muktar, salah satu perwakilan dari Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) mengatakan, Dewan telah menyikapi LKPj yang telah disampaikan Suyanto. Menurutnya, sedikitnya ada 29 item yang direkomendasikan untuk diperbaiki. Sehingga, ia mengelak jika Dewan ‘diam’ dalam menyikapi LKPj calon bupati yang telah meletakkan jabatannya itu. ’’Kami telah samapaikan beberapa poin rekomendasi untuk diperbaiki oleh Plt Bupati Jombang, Ali Fikri. Dewan juga bersikapa dalam hal ini,’’ kata Subaidi.
Dia menyebut, diantara poin rekomendasi itu antara lain, anggaran pendidikan yang masih jauh dari angka ideal, program Alokasi Dana Desa (ADD) dan upaya peningkatan perekonomian masyarakat yang belum maksimal. ’’Kami juga meminta eksekutif untuk memperbaiki proyek fisik yang kualitasnya masih rendah,’’ tegasnya.
Diakhir demo, salah satu anggota Dewan dari Fraksi PDI-P, Suyadi tiba-tiba emosi. Tak banyak kata, ia menilai bahwa desakan penolakan LKPj itu tak berdasar. Bahkan dengan terang-terangan ia mengaku emosi dengan aksi demo kali ini. ’’Kalau kalian bisa demo begini, kami juga akan melakukan demo menandingi demo ini,’’ ancamnya sembari berlalu dari hadapan massa aksi. Puas menyampaikan beberapa berkas LKPj tandingan itu kepada Dewan, massa kemudian meninggalkan gedung dewan dan terus melakukan orasi di jalan Wachid Hasyim. (tritus julan)
0 komentar:
Posting Komentar