Jumat, 07 November 2008

10 Nyawa Melayang dengan Satu Linggis


JOMBANG (SINDO) – Ingin tahu bagaimana Very Idham Henyansyah alias Ryan membunuh sepuluh korbannya, yang dikubur di pekarangan belakang rumahnya?


Ternyata Ryan tak butuh cara nekoneko untuk menghabisi 10 orang itu. Cukup dengan sebuah linggis. Motifnya pun macam-macam. Cara Ryan menghabisi korban- korbannya terungkap kemarin. Dia selalu menghantamkan linggis ke kepala korbannya. Dalam rekonstruksi yang berlangsung di rumah orangtuanya,di Dusun Maijo, Desa Jatiwates, Kecamatan Tembelang, Jombang, pagi hingga petang kemarin Ryan dengan fasih memperagakan kesadisan yang dia lakukan setahun silam.

Dia mempraktikkan satu per satu cara menghabisi para korbannya itu. Pembunuhan yang terkesan paling sadis adalah saat dia menghabisi ibu dan anak, Nanik Hidayati dan Silvia Dewi Ramadhani. Ryan memukulkan linggis di tengkuk Nanik dan Silvia secara bergantian. Keduanya dikuburkan dalam satu lubang. Kepala Silvia diletakkan persis di paha ibunya.Keduanya membujur berlawanan arah.

Ryan mengaku menghabisi Nanik Hidayati karena risih dengan tingkah perempuan itu. Berkali-kali Nani memeluknya, tepatnya ketika mengambil buah pepaya di belakang rumah Ryan.”Bagian leher saya sempat dicium. Saya marah dan langsung mendorongnya hingga terjatuh,” aku Ryan menjawab pertanyaan anggota Ditreskrim Polda Jatim saat rekonstruksi berlangsung.

Tak cukup di situ, Ryan kembali mengambil linggis yang sama di kandang ayam. Lantas dia memukul tengkuk Nanik dengan sangat keras hingga ibu dua anak itu tewas seketika. ”Anaknya datang. Saya juga memukul tengkuknya hingga keduanya tersungkur. Setelah saya cek di kamar mandi, keduanya sudah tewas,” ungkap Ryan enteng dengan lagak lembengnya.

Sepanjang rekonstruksi Ryan tampak tenang.Tak jarang dia menebar senyum kepada warga yang berbondongbondong menonton adegan itu. Sikapnya bahkan cenderung minta diistimewakan oleh petugas. Berkali-kali jagal lembeng ini minta air minum. Dengan santai dia peragakan caranya menghabisi korban sembari menenggak air mineral dari dalam gelas. Nani dan Silvia adalah korban keenam dan tujuh.

Sebelum menghabisi keduanya, lima nyawa telah melayang setelah dihantam linggis yang sama. Korban pertama yang harus kehilangan nyawa di tangan Ryan adalah Guruh Setyo Pramono alias Guntur.Guruh dibunuh di lorong kamar mandi, yang terpisah dari rumah utama. Menggunakan linggis dari kandang ayam, Ryan memukul tengkuk Guntur hingga tewas. Setelah itu Ryan menguburkannya di bekas kolam di halaman belakang rumah. Ryan juga menggunakan pemberat berupa pagar beton dan batu saat menguburkan Guntur.

Itu dilakukan agar jenazah korban tak mengapung dalam air.Untuk merapikan pembunuhan itu, sebelum mengubur Guntur, dia membungkus tubuh korbannya itu dengan seprei. Korban Ryan berikutnya adalah Agustinus F Setyawan. Sama dengan Guntur, Ryan juga membunuh korban dengan linggis. Alat pertukangan ini sama dengan yang digunakan untuk membunuh Guntur.

Namun, sebelum memukulkan linggis ke tengkuk korban, Ryan sempat terlibat baku hantam. Di tengah perkelahian, ketika Guntur lengah, Ryan memukulkan linggis itu ke tengkuknya. Guntur pun tersungkur dan Ryan menghabisinya. Perlakuan yang sama juga dilakukan Ryan terhadap korban lainnya,Muhammad Aksoni dan dan Zainal Abidin alias Zaki.

Dua orang ini juga dihabisi Ryan dengan linggis di belakang rumahnya.Sebelum membunuh Zaki, Ryan juga sempat beradu hantam.Ryan terbilang perkasa. Zaki bahkan sudah KO sebelum linggis Ryan menghantam kepalanya. Pembunuhan dua orang sekaligus juga dilakukan Ryan terhadap Aril Somba Sitanggang dan Vincenstius Yudi Priyono.

Ryan membunuh Vincenstius karena rekannya itu tahu dia membunuh Aril.Lantaran takut aksi pembunuhan itu diketahui Vincenstius, Ryan lantas memukul tengkuk korban. Lagi-lagi menggunakan linggis yang sama.”Waktu saya akan menguburkan Aril pada malam hari, Vincenstius datang. Langsung saya bunuh,” ungkap Ryan sambil mempraktikkan cara mengubur dua korbannya itu dalam satu lubang.

Rekonstruksi Asrori Jadi Sorotan

Rekonstruksi terhadap pembunuhan Asrori paling mendapat sorotan. Maklum, dalam kasus Asrori, Polres Jombang melakukan kesalahan fatal.

Rekonstruksi ini memperjelas adanya salah tangkap terhadap kasus pembunuhan Asrori, yang sebelumnya diidentifikasi Polres Jombang sebagai mayat rusak yang ditemukan di kebun tebu Desa Braan,Kecamatan Bandar Kedungmulyo.Dalam kasus ini tiga orang jadi pesakitan, yaitu Imam Hambali alias Kemat, Devid Eko Priyanto, dan Maman Sugianto alias Sugik.

Peragaan pembunuhan Asrori dilakukan paling akhir.Padahal, sesuai runtutan kejadian, Asrori adalah korban kedelapan Ryan di Jombang. Asrori juga tewas setelah linggis ”maut”Ryan mendarat di tengkuknya.Asrori dikuburkan di dekat pohon salak, yang ada di lokasi paling belakang di halaman rumah Ryan. Sayangnya,terkait rekonstruksi kemarin, lagi-lagi polisi tutup mulut.

Namun menurut informasi yang didapat, Ryan memilih siang hari untuk menghabisi korbannya. Dari sepuluh korban, hanya tiga orang yang dibunuh malam hari. ”Hanya Aril,Vincenstius, dan Grady, yang dibunuh malam hari.Pembunuhan terhadap Nanik Hidayati dan anaknya juga dilakukan siang hari,” kata salah satu sumber dari Polda Jatim yang tak mau disebut namanya.

Modusnya hampir sama, yakni berlatar belakang asmara dan harta. Jika ingin membunuh korbannya,Ryan melakukan kontak via telepon dan meminta korban datang ke rumahnya.”Ada juga yang tak sengaja datang,tapi lebih banyak dihubungi dulu. Linggis yang digunakan juga sama.Dia menyimpan linggis itu di kandang ayam dan mengambilnya jika diperlukan,” ungkap sumber tadi. (tritus julan)

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/184615/37/

0 komentar: