| |||
Senin, 28/01/2008 | |||
SIDOARJO (SINDO) – Soekarwo tak gentar. Didepak dari PDIP,Sekprov Jatim itu diusung DPW PAN Jatim untuk dipasangkan dengan Saifullah Yusuf dalam Pilgub 2008 nanti.
Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) DPW PAN Jatim, 26–27 Januari, di Hotel Utami, Sidoarjo, memutuskan nama Soekarwo akan diusulkan ke DPP untuk mendapat rekomendasi bersama nama Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Bambang Suranto.
Dua nama ini muncul melalui proses voting yang diikuti seluruh pengurus DPD PAN se- Jatim.Soekarwo memperoleh dukungan terbanyak yakni 25 suara,sedangkan Bambang Suranto 18 suara.Namun, keputusan mengusulkan dua nama itu ke DPP terjadi melalui pembahasan yang alot oleh tim 13 dalam rapat tertutup.
Ketua Tim 13 sekaligus Wakil Ketua DPW PAN Jatim Ahmad Rubaie mengatakan, sebelumnya DPW PAN sudah melakukan penjaringan dari setiap DPD se-Jatim. Dalam angket yang disebar, muncul nama-nama calon. Ia mengakui forum tidak hanya menyebut dua nama tersebut, tapi juga nama-nama lain.
Di antaranya, Bupati Lamongan Masfuk dengan dukungan 8 suara,Wagub Jatim Soenarjo yang mendapat 6 suara dan Saifullah Yusuf didukung 6 suara.Namun setelah melalui berbagai pertimbangan yang matang, tim 13 akhirnya sepakat membawa nama Soekarwo dan Bambang Suranto ke DPP PAN.
“Dua nama itu akan kita ajukan ke DPP PAN, tinggal menunggu siapa yang direkomendasi,”ujarnya. Selain menjaring cagub, rakerwil yang juga dihadiri pendiri PAN Amien Rais itu juga menjaring nama-nama cawagub.
Pada posisi ini, nama Saifullah Yusuf menduduki peringkat pertama dengan dukungan 23 suara, Ketua Kosgoro 1957 Ridwan Hisjam di tempat kedua dengan 15 suara, dan Sekretaris DPW PAN Jatim Sunartoyo memperoleh 12 suara,Ketua DPW Muhammadiyah Jatim Syafik Muqni mendapat dukungan 3 suara.
Terkait koalisi dengan PPP, mengingat dalam Rakerwil Gus Ipul hanya masuk cagub, Rubaie mengatakan, setelah DPW PAN mengerucutkan cagub dan cawagub tentunya akandibicarakandenganPPP. Namun, jika nantinya pasangan cagub-cawagub dari PAN bisa diterima, tentunya koalisi akan diteruskan.
“Kalau pasangan Soekarwo dan Saifullah Yusuf bisa diterima, tentunya koalisi akan diteruskan. Nama-nama itu kan masih kita ajukan ke DPP, tergantung DPP siapa yang akan direkom,”tandasnya. Hal senada juga diungkapkan Djoko Sujianto,Sekretaris DPD PAN Surabaya yang juga masuk dalam Tim 13.
Menurut dia, munculnya nama-nama yang akan diusung sebagai cagub dan cawagub,sudah melaluiprosespemilihan.“ Namanama itu kemudian diskors danSoekarwomendapatsuara terbanyak,”tegasnya. Ketua Majelis Pertimbangan Partai DPP PAN Amien Rais menyerahkan sepenuhnya cagub dan cawagub maupun pilkada kabupaten/ kota ke pimpinan wilayah PAN.
“Kita tahu suara PAN di Jatim itu cukup kecil sehingga saya berharap PAN bisa mengusung calon terbaik dari calon-calon yang ada,” tandas pria yang juga pendiri PAN itu. Soekarwo sendiri sangat optimistis dirinya masih ”laku dijual”. Keinginan Soekarwo dinyatakan seiring mengalirnya dukungan dari beberapa koalisi partai yang sebelumnya juga meliriknya.
“Saya menerima keputusan DPP. Tapi seharusnya DPP menjelaskan keputusan itu dan saya juga diberi tahu alasan tidak terpilih.Paling tidak saya harus mengetahui proses pemilihan yang ada di PDIP,” jelas Soekarwo kepada wartawan kemarin. Soekarwo bertekad terus melenggang ke bursa Pilgub 2008, kendati tidak melalui partai besar seperti PDIP.
“Saya optimistis bisa maju dengan partai lain.Peran partai memang penting dalam menjaring suara dari masyarakat. Tapi itu tidak mutlak karena ada unsur lain yang lebih penting, yakni figur calon,” kata mantan Kepala Dispenda Jatim ini. Menurut Soekarwo, sedikitnya ada empat partai yang telah menyatakan dukungan terhadap pencalonannya nanti. Kendati dukungan tersebut belum resmi didapatkan, Soekarwo yakin jika dukungan tersebut jatuh kepadanya.
’’Sebelum rekom PDIP jatuh ke Pak Tjip (Sutjipto),dulu kan ada partai yang juga akan mengusung saya. Namun, waktu itu mereka belum menyampaikan karena memang belum ada kepastian dari PDIP sendiri,’’ kata Soekarwo seusai menghadiri seminar mahasiswa fakultas teknik di Unipdu Jombang kemarin sore. Empat partai yang akan mengusung dirinya itu di antaranya Partai Damai Sejahtera (PDS), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Demokrat (PD), dan Partai Amanat Nasional. Bukan hanya PAN, Soekarwo yakin dirinya didukung koalisi empat partai tersebut.
’’Sabtu malam kemarin saya dikabari salah satu orang PAN.Katanya, dari hasil penjaringan suara, saya mendapat 25 suara. Dan angka itu merupakan angka tertinggi dari calon-calon lain yang akan diusung PAN. Saya mengucapkan terima kasih kepada partai-partai yang mengusung nama saya dan secepatnya kita akan koordinasi,’’ kata Soekarwo.
Ingin Pendamping NU
Soekarwo memastikan calon pendampingnya akan berasal dari Nahdliyin, baik kultural maupun struktural. Baginya ini adalah pilihan logis karena mayoritas penduduk Jatim adalah kaum Nahdliyin.’’ 70% warga Jatim adalah Nahdliyin. Dan calon pendamping saya harus berasal dari sana.Tak harus dari struktural, yang terpenting kulturnya Nahdliyin,’’ katanya.
Selain itu, sosok pendampingnya harus memiliki komitmen untuk serius menangani bidang yang diamanatkan seorang wakil gubernur. Dan yang terpenting, Sokarwo tak menginginkan sosok cawagub yang punya ambisi untuk merebut posisi gubernur pada pilgub selanjutnya. ’’Kalau begitu nantinya susah. Buru-buru nanti ngerecoki pemerintahan saja, nggak jadi kerja,’’ kelakarnya.
Disinggung apakah sosok Saifullah Yusuf (Gus Ipul) termasuk dalam kriterianya itu,Soekarwo tidak mau menjawab. Hanya saja menurutnya, dari hasil sementara Rakerwil DPD PAN Jatim Sabtu malam kemarin, nama Gus Ipul menduduki peringkat atas cawagub yang akan diusung partai yang dipimpin Soetrisno Bachir itu.’’Saya belum menentukan orang.Tapi Gus Ipul memang menjadi cawagub terkuat dari PAN,’’ tandasnya. (tritus julan)
1 komentar:
Memang, Soekarwo layak jadi Gubernur Jatim nanti
Posting Komentar